• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Oct
    20
    2015
    0

    Jaringan 4G

    Jaringan 4G

     

    Ditulis oleh : Eka Buyung Lienadi

    20 Oktober 2015

     4g

     

    Istilah koneksi 4G masih merupakan hal baru di masyarakan Indonesia. Walaupun jaringan ini telah masuk ke Indonesia sejak Juni 2010, belum banyak masyarakat Indonesia, bahkan rakyat Jawa, yang telah memanfaatkan jaringan 4G. Hal ini disebabkan pengembangan koneksi 4G di Indonesia baru mulai gencar sejak tahun 2014. Sampai saat ini koneksi 4G masih dalam pengembangan oleh beberapa penyedia layanan komunikasi seperti telkomsel, XL, indosat, dan smartfren di kota-kota besar di indonesia.

     

    Pengenalan 4G

    Jaringan 4G (4G network) merupakan jaringan telepon selular untuk melakukan transfer data (gambar, suara, dan multimedia) dengan cepat dan aman di mana saja. 4G merupakan kepanjangan dari forth generation technology. Diberi nama 4G karena teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi 3G.

    Suatu jaringan 4G harus memenuhi beberapa standar kriteria yang telah ditentukan oleh International tellecommunications Union-Radio Communication Sector (ITU-R). Ketentuan yang dibuat pada Maret 2008 ini diberi nama Internatonal mobile Telecommunication Advanced (IMT-Advanced). Salah satu standarnya yaitu kecepatan network 4G minimal harus 100 Mbps pada kondisi pemakai bergerak dan dapat mencapai 1 GBps bagi pemakai diam.

    Sejauh ini ada 2 perusahaan pengembang utama yang menerapkan teknologi 4G untuk keperluan komersial. Yang pertama yaitu Wimax, perusahaan dari Korea. Wimax mulai beroperasi sejak 2006. Wimax bersama PT First media pertama kali membawa teknologi 4G ke Indonesia pada Juni 2010. Namun, pengembangannya masih terbatas di kota besar seperti di Jakarta. Yang kedua yaitu LTE (Long Term Evolution) yang merupakan perusahaan asal Swiss. LTE bersama PT Internux menyediakan layanan 4G di Indonesia sejak 14 November 2013. Selanjutnya, berbagai penyedia layanan komunikasi di Indonesia mulai gencar mengembangkan teknologi 4G. Sebagai contoh mulai terbentuk Telkomsel 4G LTE, XL HotRod 4G LTE, Indosat Super4G LTE, dan Smartfren 4G LTE.

    Salah satu pemegang paten untuk teknologi 4G merupakan WNI. Prof.Dr.Khoirul Anwar merupakan pemegang paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Yang menarik, Khoirul Anwar mewujudkan ide yang awalnya mustahil ini berkat inspirasi dari animasi kesukaannya yaitu Dragon Ball Z. Berkat penemuannya, ia berhasil memenangkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan.

     

     

    khoirul-anwar-biografi-web-4

    Kelebihan dan kelemahan 4G

    4G merupakan teknologi jaringan transfer data yang lebih canggih dan cepat. Namun, dalam praktek di masyarakat masih ada problematika dari teknologi baru ini. Dalam tulisan ini akan dibahas kelebihan dan kekurangan dari teknologi 4G.

     

    • Kelebihan
    1. Transfer data lebih cepat
    2. Jangkauan luas (dibandingkan dengan wi-fi)
    3. Security

    Pengguna mendapatkan fasilitas keamanan yang lebih karena memiliki online security yang memberikan privasi personal bagi tiap pengguna.

     

    • Kekurangan
    1. Belum dapat digunakan di seluruh daerah
    2. Beberapa Handphone memerlukan instalasi khusus untuk dapat memanfaatkan teknologi 4G.
    3. Sebagai teknologi baru, 4G masih mengalami beberapa bug dan glitch.
    4. Menguras baterai handphone cukup banyak

     

     

    Berdasarkan paparan di atas, dapat terihat bahwa teknologi 4G memiliki beberapa kelebihan tetapi penggunaannya belum maksimal karena masih dalam tahap pengembangan. Jadi, hanya masalah waktu hingga teknologi 4G berkembang sepenuhnya dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan IPTEK Indonesia dan dunia. Semoga pengetahuan ini dapat meningkatkan wawasan pembaca mengenai teknologi 4G yang sekarang sedang berkembang.

     

     

     

     

    Source:

    https://id.wikipedia.org/wiki/4G

    https://en.wikipedia.org/wiki/4G

    http://bio.or.id/biografi-khoirul-anwar-penemu-4g/

    http://mobiledevices.about.com/od/carrierfaq/a/4g-Mobile-Networks-The-Pros-And-The-Cons.htm

     

    Written by Yung04 in: berbagi ilmu | Tags: , , , , ,
    Oct
    20
    2015
    0

    Perbedaan Besi dengan Baja

    Engineering Materials ( Bahan Teknik)

    Perbedaan Besi dan Baja

     

    Ditulis oleh : Eka Buyung Lienadi

    20 Oktober 2015

      besi-baja  

     

                    Masyarakat rata-rata mengetahui bahwa besi itu berbeda dengan baja. Namun, sebagian besar masyarakat belum mengetahui perbedaan keduanya secara jelas. Beberapa masyarakat hanya mengetahui perbedaan harga semata. Selain itu, kesalah dalam mengartikan ini bahkan sudah membudaya. Hal ini dicerminkan dari istilah “toko besi” yang lazim terdengar. Padahal sebagian besar bahan yang dijual dalam ‘toko besi’ biasanya berupa baja. Dalam tulisan ini akan dijelaskan secara rinci pengertian, sifat, klasifikasi, dan contoh aplikasi dari besi dan baja.

    Sebelum memulai penjelasan, silakan mencoba menjawab pertanyaan di bawah ini terlebih dahulu untuk mengetes kepahaman pembaca tentang perbedaan besi dan baja. Jawaban akan diberikan pada bagian akhir tulisan.

    1. Mana material yang lebih keras? Besi atau Baja?
    2. Apa besi dapat berkarat?
    3.  Apa baja dapat berkarat?

     

     

     

    Besi dan Baja

     

    1. Besi
    • Pengertian

    Besi atau besi cor merupakan paduan antara unsur Fe dengan C dengan kandungan C 2,14 hingga 4,5 %.

     

    • Sifat umum:
    1. Keras dan kuat

    Kekerasan pada besi cor disebabkan oleh kandungan C yang dimiliki. Semakin banyak kandungan C suatu besi cor, lazimnya logam tersebut akan semakin keras.

    1. Getas

    Getas merupakan sifat yang menyebabkan bahan tidak dapat mengalami deformasi plastis. Sebagai contoh, besi cor akan patah bila menerima beban yang melebihi ketahanannya. Besi cor cenderung tidak dapat bengkok.

    1. Berkarat (dapat mengalami korosi)

    Korosi disebabkan oleh reaksi logam dengan oksigen. Besi memiliki zat pelindung pasif untuk mencegah terjadinya korosi. Namun, zat tersebut bersifat diskontinu atau tidak permanen. Hal ini menyebabkan besi akan mudah korosi setelah zat pelindung menghilang. Untuk mencegah korosi pada besi, biasanya dilakukan : pengecatan, pelumasan gemuk, galvanisasi, pengorbanan anoda dengan unsur yang lebih reaktif dengan O2 (cth: Mg).

     

    1. Low shrinkage

    Setelah melalui proses pengecoran, logam mengalami shrinkage (volume lebih kecil daripada volume sebelumnya). Pada besi cor tingkat shrinkage yang dialami relatif kecil dibandingkan dengan logam lain.

     

    1. Good Fluidity and casting ability

    Besi cair mudah dialirkan sehingga mudah dicetak dalam pengecoran.

     

    • Klasifikasi:
    1. Besi Cor putih

    Sifat:

    • Tahan aus
    • Tahan korosi
    • Sangat keras dan getas

    Aplikasi:

    Bahan rol, bahan tahan aus, bahan pembuatan besi cor malleable

     

    1. Besi cor kelabu

    Sifat:

    • Kuat dan ulet menghadapi beban tekan
    • Mampu meredam getaran
    • Mampu menyimpan panas

    Aplikasi:

    Poros engkol, silinder box, gear, kopling, dll.

     

    1. Besi cor nodular

    Sifat:

    • Sifat mekanik mirip baja

      Crankshaft

      Crankshaft

    • Lebih kuat dan ulet daripada besi cor kelabu

    Aplikasi:

    Valve, bodi pompa, crankshaft, gear.

     

    1. Besi cor malleable

    Sifat:

    • Ulet sehingga dapat ditempa
    • Kekuatan relatif tinggi

    Aplikasi:

    connecting rod

    connecting rod

    Connecting rod, gear, pipe fitting

     

    1. CGI (Compacted Graphite Iron)

    Sifat:

    • Tahan termal shock (perubahan suhu mendadak)
    • Konduktor baik
    • Oksidasi rendah (oksidasi merupakan salah satu jenis korosi yang diakibatkan suhu tinggi)

    Aplikasi:

    Engine block, break drum, exhaust manifold

     

    2. Baja

    • Pengertian

    Baja merupakan paduan Fe dan C dengan kandungan C kurang dari 2,14 %.

     

    • Sifat umum:
    1. Ulet

     Ulet merupakan lawan kata dari getas. Benda ulet dapat mengalami deformasi plastis atau secara singkat dapat dibengkokkan. Benda ulet memiliki ketahanan akan beban dinamis (berulang) yang lebih baik daripada benda yang getas.

    1. Kuat

    Baja merupakan bahan yang kuat tetapi kekuatannya lebih rendah dibandingkan dengan besi cor. Hal ini disebabkan komposisi C pada besi cor lebih banyak dibandingkan komposisi besi cor pada baja.

     

    1. Tahan korosi

    Beberapa jenis baja merupakan baja alloy. Baja alloy dengan tambahan unsur Cr akan membentuk stainless steel.

     

    • Klasifikasi
    1. Baja Karbon

    Merupakan baja yang komposisinya hanya Fe dan C. Baja ini dikelompokkan menjadi 3:

    1. Baja karbon rendah ( kandungan C kurang dari 0,25%)
    2. Baja karbon medium (kandungan C antara 0,25% hingga 0,6%)
    3. Baja karbon tinggi (kandungan C antara dari 0,6% hingga 2,14%)

     

     

    1. Baja Paduan (Alloy Steel)

    Merupakan baja yang selain terdiri dari Fe dan C, juga terdapat unsur lain.

     

    • Beberapa jenis unsur yang lazim dipadukan dengan baja:
    1. Cr untuk baja anti karat

    Aplikasi : bejana cryogenic, alah rumah tangga, dll.

    2.  Mn untuk meningkatkan kekerasan dan tahan aus

    Aplikasi : bucket alat berat, frog rel kereta api

    3.   Ni untuk meningkatkan daya tahan panas

     

     

    Menjawab pertanyaan (pertanyaan di awal tulisan)

                    Bagimana? Apa sudah bisa menemukan hasil setelah membaca blog ini? Apa jawaban awal pembaca sudah sesuai dengan fakta yang ada? Selamat bagi yang sudah benar dan selamat juga bagi yang belum benar karena sekarang sudah mempelajari hal baru.

     

    Jawaban:

    1. Besi (cor) lebih keras daripada baja
    2. Besi dapat berkarat.
    3. Baja dapat berkarat

    Yang tidak berkarat hanyalah baja paduan yang telah mendapat perlindungan pasif kontinu.

     

     

    Terima kasih sudah membaca yung04’s blog. Semoga ilmu ini dapat bermanfaat.

     

    Source:

    Calliester, William. D, 1994, Material Science and Engineering An Introduction, Canada: John Wiley & Sons, Inc.

    Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO