Nov
06
2015

Krisis Dunia “Global Warming” dan Peran Ruang Terbuka Hijau Menyelesaikannya

Krisis Dunia “Global Warming” dan Peran Ruang Terbuka Hijau Menyelesaikannya

 rth2

Oleh : Eka Buyung Lienadi

31 Oktober 2015

 

Dewasa ini dunia kita mengalami berbagai permasalahan lingkungan. Salah satu permasalahan paling menonjol yaitu Global Warming. Global Warming merupakan peristiwan meningkatnya suhu di permukaan bumi. Dampak pemasanan global atau global warming sudah dapat dirasakan sehari-hari. Di mana pun manusia tinggal, pasti sudah terasa adanya peningkatan suhu. Berdasarkan pusat data iklim nasional di Amerika Serikat ( NOAA NCDC) , peningkatan suhu global pada Maret 2015 telah mencetak rekor baru di dunia.

Manusia cenderung lebih tanggap menyelesaikan permasalahan bila sudah merasakan dampaknya secara riil. Peningkatan suhu telah membuat sebagian besar masyarakat mengeluh tetapi belum bertindak. Penduduk dunia harus sadar dampak jangka panjang dari pemanasan global. Gunung dan bongkahan es di kutub mencair. Hal ini menyebabkan meningkatnya volume air laut dan meningkatkan ketinggian permukaannya. Menurut BBC dalam jurnal Geophysical Research Letter, es di kutub menyusut 16 miliar ton per tahun. Penyusutan ini setara dengan peningkatan permukaan air laut setinggi 0,43 milimeter per tahun. Fenomena ini akan meningkatkan banjir di seluruh dunia. Fenomena lain akibat dari pemanasan global yaitu heat attack. Heat attack merupakan suatu kondisi yang menyebabkan peningkatan suhu ekstrim di suatu daerah. Salah satu faktor utama dari heat attack yaitu pemanasan global. Pada Mei 2015 silam, telah meninggal dunia 500 korban jiwa akibat serangan panas di India.

Penyebab dari pemanasan global yaitu terakumulasinya CO2 di lapisan atmosfer bumi. Akumulasi gas karbondioksida menyebabkan panas di bumi seolah-olah terperangkap dan tidak dapat keluar dari bumi.

Pokok yang penting untuk dibahas yaitu solusi. Solusi masalah ini sederhana yaitu menanam dan merawat tanaman. Tanaman memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis merubah gas karbondioksida menjadi gas oksigen yang bermanfaat bagi manusia. Solusi seperti konservasi hutan telah dilaksanakan tetapi hasilnya belum memuaskan. Bahkan sejak bulan Agustus 2015, kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan belum dapat dipadamkan oleh pemerintah. Berkaca dari kenyataan ini, kita harus melihat solusi sederhana tetapi efektif! Kita, masyarakat penghuni dunia, harus bersama-sama bergerak! Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi solusi paling tepat melihat kondisi dunia sekarang!

Menurut Peraturan Mendagri No 1 tahun 2007, Ruang Terbuka Hijau  adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. . Pendirian RTH di perkotaan pun sudah diatur dalam UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Disebutkan dalam undang-undang bahwa minimal luas RTH yaitu 30% dari wilayah kota. RTH pun tidak sebatas taman kota atau peohonan di sepanjang pinggir jalan. UU Nomor 26 tahun 2007 menyatakan jelas adanya RTH privat. RTH privat merupakan RTH yang dimiliki, dikelola, dan dirawat oleh rakyat. Dari definisi RTH dan klasifikasinya kita bisa melihat berbagai manfaat RTH yang dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, RTH sangat sederhana. Semua orang dapat berkontribusi menghentikan pemanasan global. Menanam tanaman kecil di pekarangan rumah saja sudah merupakan upaya mendirikan RTH. Kedua, RTH memiliki banyak manfaat lainnya. RTH memperbaiki udara buruk perkotaan, meningkatkan kesehatan dan keindahana kota, memiliki nilai ekonomis, dll. Ketiga, saat ini belum seluruh masyarakat sadar akibat dari merusak lingkungan. Penebangan liar dan pembakaran hutan terjadi di seluruh wilayah. Akan tetapi, masyarakat harus segera menciptakan solusi yang efektif dengan semakin parahnya dampak pemanasan global. Lokasi RTH di perkotaan menyebabkan RTH selalu mendapat pengawasan warga. RTH menjadi solusi efektif karena tidak mudah dirusak sembarangan.

Walaupun dampak parah dari pemanasan global belum terlalu terasa dan masih ada masyarakat yang tidak peduli lingkungan, kita harus sadar. Kita harus bergerak! Kita harus bertindak! Ruang terbuka hijau menjadi solusi paling efektif bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita menyelamatkan dunia dengan menciptakan, menjaga, dan merawat ruang terbuka hijau!

 

 

 

Sumber

Alia, Siti Sarifah, 2014, Es Kutub Selatan Menyusut 160 Miliar Ton per Tahun, diakses 29 Oktober 2015, http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/505750-es-kutub-selatan-menyusut-160-miliar-ton-per-tahun

Tribunnews.com, 2015, Bumi Makin Panas, Peningkatan Suhu Global Sentuh Rekor pada Maret 2015, diakses 29 Oktober 2015, http://www.tribunnews.com/iptek/2015/04/20/bumi-makin-panas-peningkatan-suhu-global-sentuh-rekor-pada-maret-2015

BBC, 2015, Hawa panas menewaskan 500 orang di India, diakses 29 Oktober 2015, http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/05/150525_dunia_india_panas

http://www.bkprn.org/peraturan/the_file/UU_No26_2007.pdf

No Comments »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker