Nov
05
2015

Hidroponik

Hidroponik

 

 

hidroponik

 

Ditulis oleh : Eka Buyung Lienadi

30 Oktober 2015

                Teknik hidroponik beberapa tahun lalu hingga sekarang menjadi teknik penanaman tanaman yang cukup terkenal di Indonesia. Hal ini diakibatkan penanamannya yang cukup sederhana, mudah, efisien tempat. Teknik hidroponik pun telah dimanfaatkan oleh rumah tangga, sekolah, bahkan untuk penjualan sayur mayur di supermarket.

 

Hidroponik berasal dari bahasa Yunani. “Hydro” berarti air dan “ponics” berarti daya. Jadi, hidroponik berarti teknik penanaman yang menggunakan air. Definisi sebagai berikut sering kali membawa kebingungan di masyarakat awam. Hal ini disebabkan media penanaman teknik hidroponik tidak sebatas air. Pecahan batu bata, arang sekam, kerikil, udara, dsb. Dapat pula digunakan sebagai media tanam. Yang dimaksud dengan menggunakan air yaitu tanaman memperoleh air tanpa perlu media tanah. Bahan seperti arang sekam yang berpori dapat menyimpan kandungan air sementara untuk diserap oleh tanaman. Oleh karena itu, teknik hidroponik juga disebut sebagai soilless culture, yaitu budidaya tanaman yang menggunakan air tetapi tanpa menggunakan tanah.

 

Teknik bercocok tanam dengan hidroponik telah dilakukan dengan berbagai jenis cara. Sampai saat ini telah dikenal 6 jenis cara budidaya yang dasarnya merupakan teknik hidroponik sebagai berikut.

  1. Aeroponics System

aeroponik

Nutrisi disemprotkan pada akar tanaman dalam wujud kabut dengan teknik ini. Nutrisi dalam wujud kabut menyebabkan nutrisi tersebut sangat mudah diserap tanaman. Selain itu terdapat pula banyak kandungan oksigen pada kabut yang disemprotkan. Dengan demikian, teknik aeroponics menunjukkan tingkat pertumbuhan terbaik pada tanaman dibandingkan dengan teknik hidroponik lainnya.

 

  1. Sistem tetes (Drip System)

drip sistem

Pada teknik ini digunakan pompa yang dilengkapi dengan timer. Pompa meneteskan nutrisi pada akar tanaman ketika bekerja. Pada teknik ini dibutuhkan penopang untuk menegakkan tanaman. Contoh dari penopang tersebut yaitu arang sekam, kerikil, pasir, cocopit, zioloit, dll.

 

  1. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)

NFT

Teknik inilah yang belum lama menjadi trending technique di Indonesia. Teknik ini memanfaatkan aliran air bernutrisi yang sirkulasinya diputar terus-menerus. Kelebihan teknik NFT yaitu tidak dibutuhkan timer. Nutrisi yang diterima tanaman juga maksimal karena akar tanaman selalu teraliri air bernutrisi.

 

  1. Sistem EBB & Flow System

EBB

Sistem ini mirip dengan NFT tetapi menggunakan timer. Pada sistem ini air bernutrisi dialirkan pada akar tanaman pada selang waktu tertentu. Setelah akar teraliri air, air akan disimpan terdahulu di penampungan hingga waktu pengaliran berikutnya.

 

  1. Sistem water culture

wtr cult

Pada sistem ini akar tanaman terkena air terus-menerus seperti pada sistem NFT. Namun, air pada sistem water culture tidak mengalir. Tanaman pun diapungkan diatas air dengan sterofoam. Dalam sistem ini digunakan airstone. Airstone merupakan alat untuk memompa udara luar ke dalam air sehingga air tersebut akan tersuplai kandungan oksigen.

 

  1. Wick System

wick

Wick system merupakan teknik hidroponik yang paling sederhana. Teknik ini bersifat pasif karena tidak ada suatu komponen / bagian yang bergerak. Suatu tanaman ditanam pada media yang mudah menyerap air (sumbu). Media tersebut akan mengantarkan air bernutrisi yang diserapnya menuju akar tanaman.

 

 

Seperti segala jenis ciptaan manusia, teknik hidroponik juga tidak sempurna. Hidroponik memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri sebagai berikut.

 

  1. Kelebihan
  2. Pertumbuhan tanaman cepat

Disebabkan energi tanaman tersalurkan optimal untuk pertumbuhan dan tidak perlu energi untuk mencari nutrisi.

  1. Kualitas tanaman baik
  2. Praktis
  3. Efisiensi tempat
  4. Pasokan nutrisi tanaman terjamin
  5. Hemat air (Air tidak terbuang ke tanah)
  6. Tidak menimbulkan pencemaran tanah

 

  1. Kekurangan

 

  1. Resiko tingkat layu lebih besar dibandingkan menanam dengan tanah
  2. Biaya inisiasi besar
  3. Butuh kecermatan (perlu memperhatikan kadar nutrisi dan pH air)

 

Salah satu kelemahan utama dari hidroponik yaitu biaya inisiasi yang tinggi. Hal ini tepat untuk pembuatan hidroponik dengan skala besar. Namun, terdapat pula teknik hidroponik yang memanfaatkan barang bekas. Selain itu teknik ini dapat dengan mudah digunakan oleh masyarakat awam. Jadi, teknik hidroponik dalam skala kecil tidak memiliki kelemahan dalam segi biaya tinggi. Teknik yang digunakan yaitu wick system. Berikut ini langkah-langkah bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik wick system:

hidroponik sederhana

 

Terimakasih sudah membaca. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca khususnya dalam bidang penanaman dengan teknik hidroponik. Semoga pula pembaca tertarik untuk mencoba teknik ini dan berkontribusi dalam memperbaiki lingkungan kita.

 

 

 

 

Sumber:

http://www.tipsberkebun.com/kelebihan-dan-kekurangan-bercocok-tanam-hidroponik.html

 

http://www.azzamrumahherbal.com/hidroponik/191-cara-menanam-menggunakan-sistem-hidroponik.html?showall=&start=5

http://www.azzamrumahherbal.com/hidroponik/227-cara-bertanam-hidroponik-bagi-pemula.html

Written by Yung04 in: |

No Comments »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker